Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan jenis satwa burung yang paling tinggi di Asia. Hal tersebut sangat didukung dengan kondisi geografis dan kondisi hutan hujan tropisnya yang secara umum sesuai untuk kehidupan satwa burung. Suara kicauan merupakan bagian penting dari penelitian bioakustik burung. Sinyal akustik dapat diterima dari jarak yang berbeda, yang memungkinkan pendeteksian dan pengamatan yang tidak mencolok dari produsennya. Bioakustik adalah ilmu biologi terapan yang mempelajari sifat-sifat suara dan organ produksi suara, fungsi suara, fisiologi suara, analisis suara, dan manfaat suara hewan dan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis jenis burung yang ada di KHDTK BPSILHK Samboja dengan menggunakan bioakustik. Pengambilan data dilakukan dengan metode Passive Acoustic Monitoring (PAM). Suara pada bentang alam dapat direkam menggunakan berbagai alat, termasuk menggunakan swift recorder. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan secara sistematis jenis dan data bioakustik pada berbagai burung yang berbeda di kawasan KHDTK Samboja. Selama pengumpulan data di lokasi penelitian telah terekam 24 jenis burung dari 16 famili dengan Jenis-jenis dari yang paling banyak terekam pada Bioakustik selama penelitian yaitu dari jenis burung Cabai Bunga Api (Dicaeum trignostigma), Cinenen Merah (Orthotomus sericeus), Takur Kuping Hitam (Psilopogon duvaucelli), Kangkok India (Cuculus micropterus). Hasil dari data yang ditemukan dapat diketahui bahwa masingmasing jenis memiliki ciri dan karakter suara masing-masing terlihat dari variasi frekuensi dan bentuk spektogram setiap jenis.