Burung merupakan salah satu hewan yang selain memiliki keindahan fisik, juga populer karena suaranya, bahkan sampai ada lomba burung berkicau. Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus yang selanjutnya disingkat KHDTK adalah kawasan hutan yang secara khusus diperuntukkan untuk kepentingan umum seperti penelitian dan pengembangan, pendidikan dan latihan. Beberapa Perguruan Tinggi telah memperoleh hak pengelolaan KHDTK untuk kepentingan pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan. Bioakustik adalah metode yang mempelajari hal-hal terkait suara, transmisi, dan pengaruh terhadap organisme hidup. Prinsip Bioakustik dan Ekologi teraplikasi dalam bioakustik, yang mempelajari hubungan antara suara alam dan Antropogenik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis burung yang terekam di KHDTK Diklat Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Lempake dengan menggunakan perekam (swift recorder) dan mendapatkan koleksi suara dari beberapa jenis burung sebagai kepentingan database dan koleksi. Pengambilan data dilakukan dengan metode Passive Acoustic Monitoring (PAM). Hasil temuan jenis burung sebanyak 21 jenis burung dari 12 famili berhasil terekam dan teridentifikasi selama kurang lebih 3 hari perekaman, dari 12 famili yang berhasil terekam dan teridentifikasi didominasi oleh famili Cuculidae sebanyak 3 jenis dan Nectariniidae sebanyak 3 jenis. Dari perbandingan pada data yang sudah ada dengan penelitian sebelumnya dengan kawasan yang sama dengan metode yang berbeda memiliki kesamaan jenis temuan burung yaitu jenis Pijantung Kecil, Cucak Kutilang, Cinenen Merah, Gagak Hutan, Wiwik Kelabu, Cabai Bunga Api, dan Ciung Air Coreng. Total ada 7 jenis yang sama dari 48 jenis yang didapat menggunakan metode penangkapan dan pengamatan langsung dan 21 jenis yang didapat menggunakan metode bioakustik.