Hanendi Muhammad Ghamalsa. Preferensi Habitat Kelelawar di Areal PT Inhutani I Unit Manajemen Hutan Tanaman Industri (UM HTI) Batu Ampar Mentawir (dibimbing oleh Rustam dan Chandradewana Boer). Kelelawar adalah satu-satunya hewan yang dapat terbang dalam kelas mamalia dan masuk dalam ordo Chiroptera. Secara umum kelelawar memiliki peran penting dalam suatu struktur ekosistem seperti penyerbuk bunga, penyebar biji tanaman, serta pengendali populasi serangga dan vertebrata kecil. PT Inhutani I UM HTI Batu Ampar-Mentawir merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan hutan dengan lokasi yang terletak di antara Tahura Bukit Soeharto dan HLSW Sungai Wain. Posisi tersebut menjadikan areal PT Inhutani I UM HTI Batu Ampar-Mentawir sebagai koridor satwa yang menghubungkan dua kawasan penting tersebut. Koridor satwa menjadi bagian vital saat satwaliar melakukan migrasi saat sumber pakan di salah satu kawasan mulai menipis. Pelestarian ekosistem pada koridor satwa adalah hal yang penting untuk dilakukan di mana kelelawar memiliki peran besar dalam hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kelelawar dan preferensi habitatnya di areal PT Inhutani I UM HTI Batu Ampar-Mentawir. Penelitian ini dilakukan selama 21 hari pengamatan menggunakan perangkap harpa dan jaring kabut secara purposive sampling pada empat tipe habitat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sebelas jenis kelelawar dan tiga kelompok preferensi habitat yang dianalisis melalui metode analisis komponen utama. Kelompok pertama terdiri dari jenis Rhinolophus trifoliatus, Rhinolophus sedulus, Dyacopterus spadicieus, Balionycteris maculata, dan Hipposideros cervinus memiliki kecenderungan yang kuat terhadap habitat hutan campuran alami tua. Kelompok kedua terdiri dari jenis Macroglossus minimus, Glischropus tylopus, Rousettus amplexicaudatus, dan Rhinolophus creaghi juga memiliki kecenderungan terhadap habitat hutan campuran alami tua namun tidak sekuat kelompok pertama. Sedangkan kelompok ketiga hanya terdiri dari jenis Cynopterus brachyotis dan Cynopterus horsfieldii cenderung menyukai habitat yang terganggu atau pernah mengalami kerusakan seperti pada hutan tanaman karet, hutan sekunder muda, dan hutan sekunder tua.