Perkawinan beda agama di Indonesia masih sering terjadi dan menimbulkan polemik di masyarakat karena bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Perkawinan beda agama ini akan menimbulkan akibat yang berdampak kepada anak yang dilahirkannya karena anak tidak mungkin menganut dua agama dari kedua orang tuanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kedudukan anak yang lahir dari perkawinan beda agama antara Islam dan Kristen dikaji berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia dan mengkaji sistem hukum Indonesia dalam melindungi hak waris anak yang lahir dari perkawinan beda agama.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengenai kedudukan anak yang lahir dari perkawinan beda agama antara Islam dan Kristen dikaji berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia dan mengetahui Sistem Hukum Indonesia dalam melindungi hak waris anak yang lahir dari perkawinan beda agama. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan doktrinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, kedudukan anak yang lahir dari perkawinan beda agama yang dikaji berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia merupakan anak luar kawin. Namun, terdapat upaya hukum atas hakhak keperdataan anak luar kawin yang lahir ke dunia ini yang sesungguhnya mempunyai harkat dan martabat sama dengan anak-anak hasil perkawinan sah pada umumnya yaitu dengan mengikuti Putusan MK Nomor 46/PUU-VIII/2010 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kedua, Sistem Hukum Indonesia memberikan perlindungan terhadap hak waris anak yang lahir dari perkawinan beda agama dari segi substansi hukum dan kultur hukum.