Kecepatan gelombang S merupakan parameter yang sangat penting dalam studi eksplorasi dan pengembangan lapangan migas. Karena pertimbangan ekonomis, tidak semua sumur memiliki data kecepatan gelombang S. Pada penelitian ini difokuskan pada prediksi gelombang S yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh akurasi prediksi gelombang S terhadap geomechanical attribute. Penelitian ini membandingkan metode Castagna single well, Castagna multi well, Castagna default, dan Greenberg Castagna. Tahap awal dilakukan dengan menentukan nilai Vshale dan melakukan crossplot Vp/Vs tiap sumur untuk mendapatkan nilai koefisien yang akan digunakan pada perhitungan model prediksi gelombang S, dan akan dilakukan metode FRM (Fluid Replacement Modelling) pada litologi sandstone. Untuk analisis kuantitatif, dilakukan perhitungan nilai error pada 3 sumur yang menjadi pembanding pada uji geomechanical attribute, hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar perbedaan hubungan linear pada koefisien geomechanical attribute dalam berbagai metode prediksi gelombang S. Hasil dari perhitungan kuantitatif menunjukkan bahwa akurasi analisa geomechanical attribute sangat bergantung pada nilai variasi S-wave yang digunakan pada masing masing model prediksi, dimana model prediksi Castagna default memiliki nilai error tertinggi terhadap model hubungan geomechanical attribute untuk mengetahui tingkat kerapuhan batuan. Hal ini dikarenakan Castagna default menggunakan hubungan empiris dengan persamaan nilai koefisien dari sampel sumur lain yang telah dilakukan oleh Castagna sebelumnya. Hasil dari FRM (Fluid Replacement Modelling) yang diaplikasikan pada litologi sandstone menunjukkan tingkat kerapuhan batuan berbanding terbalik dengan nilai modulus young dan poisson rasio, dimana tersaturasi gas bisa meningkatkan nilai kerapuhan pada batuan dibanding dengan tersaturasi minyak dan air.