HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DIRI DENGAN REGULASI EMOSI PADA DEWASA AWAL YANG MENGALAMI PERCERAIAN ORANG TUA
Perceraian saat ini menjadi salah satu kasus yang marak terjadi di Indonesia. Dampak dari perceraian orang tua juga dapat dirasakan oleh anak-anak yang berada pada masa dewasa awal. Pemaafan diri dan regulasi emosi dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi dampak dari perceraian tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pemaafan diri dengan regulasi emosi pada dewasa awal yang mengalami perceraian khususnya di daerah Kalimantan Timur. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 100 dewasa awal yang mengalami perceraian di Kalimantan Timur yang dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan skala pemaafan diri dan skala regulasi emosi. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi dengan menggunakan bantuan dari program Statistical Package for Soscial Science (SPSS) versi 22.0 for windows. Data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan uji analisis Person Product Moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara pemaafan diri dengan regulasi emosi pada dewasa awal yang mengalami perceraian orang tua di Kalimantan Timur yaitu diperoleh nilai r = 0.197 dan p = 0.000 (p < 0.05). Artinya semakin tinggi pemaafan diri maka semakin tinggi juga regulasi emosi seseorang.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | HUBUNGAN ANTARA PEMAAFAN DIRI DENGAN REGULASI EMOSI PADA DEWASA AWAL YANG MENGALAMI PERCERAIAN ORANG TUA |
---|---|
Pengarang | FARAH RASYIDAH RIZQFINO - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI FAR h 2024 |
Subyek | REGULASI EMOSI pemaafan diri dewasa awal yang mengalami perceraian orang tua |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2024 |
Penerbit | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
Jurusan | PSIKOLOGI |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY