Prospek usaha mendirikan peternakan kambing di Indonesia memberikan peluang yang besar dan keuntungannya banyak ke segala arah, antara lain pasokan daging, pendapatan peternak, tambahan devisa negara, dll. Kambing adalah hewan ruminansia kecil yang sangat penting bagi rakyat kecil yang jumlahnya sangat banyak. Penyebaran populasi produk kambing menunjukkan bahwa berbagai daerah di Indonesia memiliki kecocokan yang baik untuk pengembangan ternak kambing. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui biaya produksi, penerimaan dan pendapatan, serta nilai R/C ratio pada peternakan kambing Equalindo Farm di Desa Embalut Kecamatan Tenggarong Seberang.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus hingga November 2022. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif sedangkan rumus biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C ratio digunakan sebagai metode analisis data. Hasil kajian pembibitan kambing Equalindo Farm menunjukkan biaya tetap Rp 214.674.000 /tahun dan biaya variabel Rp 685.545.550/tahun dan total biaya produksi Rp 900.219.550/tahun. Penerimaan total sebesar Rp 1.202.300.000/tahun, yaitu penerimaaan dari hasil menjual kambing Rp 1.068.200.000/tahun, pupuk cair Rp 1.950.000/tahun dan pupuk padat Rp 132.150.000/tahun.
Hasil analisis pendapatan usaha peternakan kambing Equalindo Farm dapat diketahui sebesar Rp 302.080.450/tahun, dan berdasarkan hasil analisis efisiensi usaha peternakan kambing Equalindo Farm diperoleh R/C ratio sebesar 1,3355. Jika kriteria yang digunakan adalah R/C ratio 1, berarti usaha ternak kambing di Equalindo Farm sangat efisien, mengalami keuntungan.