PERBANYAKAN TANAMAN JENIS JATI PUTIH (Gmelina arborea Roxb.) DENGAN TEKNIK KULTUR JARINGAN PADA MEDIA MS DENGAN PENAMBAHAN ZPT BAP DAN IBA
ANDIKA. Perbanyakan Tanaman Jenis Jati Putih (Gmelina arborea Roxb.) dengan Teknik Kultur Jaringan pada Media MS dengan Penambahan ZPT BAP dan IBA (dibimbing oleh Sukartiningsih dan Sutedjo).
Pemanfaatan kayu jati putih yang cukup tinggi mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan sebagai Hutan Tanaman Industri (HTI), Hutan Rakyat (HR) maupun untuk kebutuhan rehabilitasi/pengayaan sebagai alternatif dalam memenuhi kebutuhan kayu yang terus meningkat. Pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI) sangat bergantung dengan ketersediaan bahan tanaman dalam jumlah besar, seragam dan berkualitas tinggi. Perbanyakan jati putih dapat dilakukan melalui biji maupun stek. Namun, perbanyakan dengan cara tersebut masih menghasilkan variabilitas tanaman yang tinggi, sehingga mempengaruhi pengelolaan dan produktivitas tanaman. Oleh karena itu, perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan dapat menjadi alternatif untuk menjaga stabilitas genetik, keseragaman ukuran dan bahan tanaman berkualitas yang bisa diperoleh secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi BAP dan IBA terhadap respon eksplan jati putih (Gmelina arborea Roxb.), kombinasi yang paling efektif untuk menumbuhkan eksplan jati putih dan metode sterilisasi yang efektif digunakan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Faktorial Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri atas 10 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak dua ulangan sehingga jumlah sampel setiap kombinasi perlakuan sebanyak 20 sampel eksplan. Untuk itu, total sampel eksplan yang digunakan dalam penelitian adalah 200 sampel eksplan. Dalam penelitian ini, terdapat dua faktor yang diteliti yaitu faktor A dan faktor B. Faktor A adalah penambahan hormon BAP dengan tiga konsentrasi berbeda (1,5 mg L-1; 2,0 mg L-1 dan 2,5 mg L-1) dan faktor B adalah penambahan hormon IBA dengan tiga konsentrasi berbeda (0,001 mg L-1; 0,002 mg L-1 dan 0,003 mg L-1). Beberapa parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu persentase eksplan hidup, waktu tumbuh tunas, jumlah tunas, panjang tunas, waktu terbentuk daun dan jumlah daun. Kombinasi perlakuan terbaik adalah A3B1 (2,5 mg L-1 BAP + 0,001 mg L-1 IBA). Pada kombinasi perlakuan A3B1 parameter terbaik yaitu waktu tumbuh tunas 3 hari setelah tanam (HST), rata-rata jumlah tunas 1,52 tunas dan waktu tumbuh daun 4 hari setelah tanam (HST).
Kata Kunci: BAP, IBA, Jati Putih, Kultur Jaringan
Ketersediaan
Detail Information
Judul | PERBANYAKAN TANAMAN JENIS JATI PUTIH (Gmelina arborea Roxb.) DENGAN TEKNIK KULTUR JARINGAN PADA MEDIA MS DENGAN PENAMBAHAN ZPT BAP DAN IBA |
---|---|
Pengarang | ANDIKA - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI AND p 2024 |
Subyek | IBA BAP Kultur Jaringan Jati Putih |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2024 |
Penerbit | Fakultas Kehutanan |
Jurusan | Kehutanan |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY