Beberapa faktor yang dapat berpengaruh pada kualitas papan semen partikel adalah ukuran partikel kayu dan jenis katalisator yang digunakan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh ukuran serbuk dan jenis katalisator terhadap kualitas papan semen yang dihasilkan. Bahan yang digunakan adalah serbuk kayu meranti merah (Shorea spp.), semen tonasa serta katalisator MgCl2 dan CaCl2. Analisis data menggunakan Faktorial 2x2 dalam Rancangan Acak Lengkap dengan 10 ulangan untuk tiap perlakuan. Faktor A (ukuran partikel) terdiri dari a1 (16 mesh) dan a2 (30 mesh); faktor B (jenis katalis) terdiri dari b1 (MgCl2) dan b2 (CaCl2). Pembuatan papan semen partikel menggunakan perbandingan semen dan partikel (3:1) dengan tekanan kempa 30 bar. Metode penelitian mengacu pada standar ISO 8335 (1987), MS 934 (1986) dan standar BS 5669 (1989) untuk pengujian kerapatan, kadar air, pengembangan tebal, MoE, MoR dan IBS. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa faktor A berpengaruh sangat signifikan terhadap kadar air, penyerapan air, pengembangan tebal, MoE, MoR dan IBS, dan berpengaruh tidak signifikan terhadap kerapatan. Faktor B berpengaruh sangat signifikan terhadap IBS, berpengaruh signifikan terhadap MoE. Kerapatan, kadar air, penyerapan air, pengembangan tebal, MoR tidah dipengaruhi oleh perbedaan katalisator yang digunakan. Berdasarkan pemenuhan terdapat nilai pada standar pengujian yang digunakan, disimpulkan bahwa perlakuan terbaik adalah perlakuan a2b1 (ukuran partikel 30 mesh dengan katalisator MgCl2) dengan nilai rataan untuk kerapatan 1,17 g/cm3 , kadar air 9,86%, pengembangan tebal 1,66%, MoE 3715 N/mm2 (memenuhi ISO 8335- 1987), penyerapan air 18,6% (memenuhi MS 934), MoR 8,34 N/mm2 (tidak memenuhi ISO 8335-1987) dan IBS 1,16 N/mm2 (tidak memenuhi BS 5669- 1989). Meranti merah cukup baik digunakan sebagai bahan baku papan semen partikel dengan suhu hidratasi berkisar antara 58-60°C.