Pengusahaan agroforestri dengan jenis kopi di wilayah kerja KPHL Batu Rook mulai di kembangkan. Hal ini di sebabkan karena potensi pengembangan kopi dengan sistem agroforestri memiliki prospek yang sangat bagus bila di kembangkan di daerah ini. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui besarnya biaya dan pendapatan agroforestri dengan jenis kopi dan menganalisis kelayakan finansialnya serta mengetahui kendala apa saja dalam agroforestri dengan jenis kopi di wilayah kerja KPHL Batu Rook. Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan responden sebanyak 6 orang dengan metode analisis datanya menggunakan analisis kelayakan finansial dari NPV, Net B/C, IRR, Payback Priode. Dengan demikan hasil yang didapatkan adalah biaya investasi usaha agroforestri dengan jenis kopi di wilayah kerja KPHL Batu Rook sebesar Rp 15.750.000 dan biaya operasional tahunan sebesar Rp 6.099.000. Pada tahun ke 3 penerimaan mencapai Rp 6.800.000 dan meningkat menjadi Rp 88.000.000 pada tahun ke 25. Agroforestri kopi di wilayah kerja KPHL Batu Rook secara finansial layak dibudidayakan dengan melihat hasil perhitungan Net Present Value (NPV) yang diperoleh sebesar Rp 98.727.000 lebih besar dari 0, Net Benefit Cost Ration (Net B/C) Sebesar 3,0 lebih besar dari 1, Internal Rate Of Return ( IRR ) sebesar 13,9%, dan Payback Period memiliki masa pengembalian selama 13,5 tahun. Usaha agroforestri kopi masih belum maksimal dikarenakan terdapat beberapa hambatan yang perlu di perbaiki terlebih dahulu seperti perubahan iklim tidak menentu, keterbatasan SDM. Jarak lokasi kebun kopi dari pemukiman yang jauh, kurang mengetahui dalam pemilihan varietas yang unggul, adanya hama yang tak terkendali dan belum optimalnya harga jual biji kopi.