PROSES DDR (DISARMAMENT, DEMOBILIZATION, AND REINTEGRATION) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK BERSENJATA ETHIOPIA-TIGRAY PADA TAHUN 2022
Cindy Angelica Wijaya, NIM 2002046001, “Proses DDR (Disarmament, Demobilization, and Reintegration) dalam Penyelesaian Konflik Bersenjata Ethiopia-Tigray pada Tahun 2022”, dalam bimbingan Rahmah Daniah, S.IP., M.Si. Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Penandatanganan kesepakatan damai PCoH Pretoria antara pemeritah Ethiopia dan TPLF pada tahun 2022 menjadi titik balik perjalanan konflik Tigray menuju perdamaian sejak pecahnya konflik pada tahun 2020. Dalam kesepakatan tersebut, DDR (Disarmament, Demobilization, and Reintegration) menjadi strategi yang dipilih untuk transisi menuju perdamaian, sehingga memunculkan kebutuhan untuk mengkaji bagaimana kesiapan dan proses dari DDR yang dilakukan berdasarkan perjanjian PCoH dalam penyelesaian konflik Ethiopia-Tigray pada tahun 2022. Dengan menggunakan teknik analisis kualitatif dan pengumpulan data primer dan sekunder berbasis arsip, dokumen, dan internet, penelitian berbentuk descriptive case study research ini menjelaskan dinamika konflik Tigray pada tahun 2020 hingga 2022 serta proses DDR pasca-konflik Tigray ditinjau melalui konsep DDR+R (Disarmament, Demobilization, Reinsertion and Reintegration) dan prinsip utama DDR berdasarkan IDDRS (Integrated Disarmament, Demobilization and Reintegration Standards) milik PBB, serta pre-kondisi implementasi DDR oleh Nicole Ball dan Luc Van de Goor. Hasil penelitian terhadap pre-kondisi DDR menujukkan bahwa situasi pasca-konflik Tigray telah cukup siap untuk melaksanakan implementasi program DDR, namun pada perkembangan selanjutnya, pelaksanaan 4 tahapan dari program inti DDR di Tigray masih mengalami berbagai hambatan dan masih belum terlaksana sepenuhnya per November 2023. Selain itu, analisis terhadap pemenuhan prinsip pelaksanaan DDR menunjukkan bahwa program DDR di Tigray hanya mampu memenuhi 4 dari 8 prinsip utama DDR berdasarkan standar IDDRS. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa DDR pasca-konflik Tigray masih belum mampu terlaksana dengan maksimal.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | PROSES DDR (DISARMAMENT, DEMOBILIZATION, AND REINTEGRATION) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK BERSENJATA ETHIOPIA-TIGRAY PADA TAHUN 2022 |
---|---|
Pengarang | Cindy Angelica Wijaya - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI CIN p 2023 |
Subyek | Resolusi Konflik Ethiopia Konflik Tigray Disarmament Demobilization TPLF Kesepakatan Pretoria |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2023 |
Penerbit | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
Jurusan | Hubungan Internasional |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY