Seiring dengan berjalannya waktu kebutuhan manusia terhadap kayu semakin meningkat, sedangkan ketersediaan kayu semakin sedikit. Komposit kayu plastik dapat dianggap sebagai alternatif pemanfaatan limbah serbuk kayu pada industri pengolahan kayu untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk olahan kayu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbedaan suhu kempa terhadap kualitas komposit kayu plastik serta suhu pengempaan optimum komposit kayu plastik polipropilena sebagai matriksnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat fisika dan elastisitas komposit kayu plastik dari serbuk kayu jati putih dengan 4 perbedaan suhu kempa. Material penyusun komposit kayu plastik dalam penelitian ini adalah biji plastik polipropilena (PP) dan serbuk kayu jati putih berukuran 16 mesh dengan tekanan 30 bar dikempa selama 20 menit. Suhu kempa (A1) 170ºC, (A2) 180ºC, (A3) 190ºC, (A4) 200ºC. Pembuatan dan pengujian contoh uji mengacu kepada beberapa standard ASTM dan SNI 8154-2015 untuk parameter kerapatan, kadar air, penyerapan air, pengembangan tebal, MoE dan MoR. Analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan uji lanjut LSD dimana setiap perlakuan dilakukan 10 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan suhu kempa menghasilkan nilai pengujian terbaik pada perlakuan A4 dengan suhu kempa 200ºC dengan nilai rata-rata kerapatan 0,66 g/cm3 , kadar air 3,15%, penyerapan air 10,09%, pengembangan tebal 1,65%, MoE 4851,47N/mm2 dan MoR 10,46N/mm 2 , dari hasil analisis data yang diakukan dapat diketahui perlakuan perbedaan suhu kempa berpengaruh sangat signifikan terhadap pengujian kadar air, penyerapan air dan pengembangan tebal dan berpengaruh signifikan terhadap pengujian MoE, namun berpengaruh non signifikan terhadap pengujian kerapatan dan MoR. Disarankan untuk menggunakan suhu kempa 200ºC karena memberikan nilai fisika dan elastisitas terbaik.