Kekerasan fisik didefinisikan sebagai tindakan yang menyebabkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat yang dapat terjadi sekali atau berulang kali karena interaksi dengan orang tua atau orang yang bertanggung jawab. Kasus kekerasaan fisik merupakan suatu hal yang sangat memprihatinkan, dikarenakan terus terjadi peningkatan kasus setiap tahunnya. Namun, tidak semua kasus kekerasan dilaporkan dan dibuatkan Visum et Repertum. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran dan distribusi luka kasus kekerasan fisik pada usia 1-19 tahun di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie periode 2020-2022. Penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif ini menggunakan populasi kasus kekerasan fisik pada usia 1-19 tahun yang dimintakan hasil Visum et Repertum oleh penyidik atau pihak berwenang untuk kepentingan penegakkan hukum. Teknik Pengambilan sampel berupa total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 26 Visum et Repertum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usia terbanyak yang mengalami kekerasan fisik adalah 19 tahun (23,1%), dan jenis kelamin laki-laki (61,5%) lebih banyak mengalami kekerasan fisik dibandingkan jenis kelamin Perempuan (38,5%). Cedera paling banyak ditemukan pada area kepala (10,8%), jenis kekerasan paling banyak dialami adalah kekerasan tumpul dengan luka memar (56,7%).