Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis, TB terutama menyerang sistem pernafasan manusia, dengan dampak kesehatan dan ekonomi yang signifikan. Hal ini menjadi permasalahan khususnya di Kota Samarinda, karena semakin tinggi angka kejadian TB paru maka semakin rendah pula tingkat produktivitas masyarakat di Kota Samarinda.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross-sectional dan mencari hubungan antara penyakit TB dengan variabelvariabel yang ada. Penelitian ini menggunakan uji chi-square.Pada penelitian yang telah dilakukan terhadap 1.950 Suspek TBterdapat diantaranya positif TB. Dilakukan uji hubungan antara kategori umur responden dengan kejadian TB mendapatkan Pvalue 0,001 < 0,05, uji hubungan jenis kelamin dengan kejadian TB Paru mendapatkan Pvalue0,006 < 0,05, uji hubungan kategori pekerjaan dengan kejadian TBC paru Pvalue 0,000012 < 0,05, uji hubungan antara gejala dengan kejadian TBC paru yaitu Pvalue 0,000084 < 0,05, uji hubungan antara DM dengan kejadian TBC paru TB paru yaitu Pvalue 0,978 > 0,05, uji hubungan HIV dengan kejadian TB paru yaitu Pvalue 0,004 < 0,05, uji hubungan kontak erat serumah dengan kejadian TB paru yaitu Pvalue 0,0006 < 0,05 dan uji hubungan kontak erat dengan kejadian TB paru yaitu Pvalue 0,002 < 0,005.Terdapat hubungan kategori umur dengan kejadian TB Paru, terdapat hubungan jenis kelamin dengan kejadian TB Paru, terdapat hubungan kategori pekerjaan dengan kejadian TB Paru, terdapat hubungan gejala dengan kejadian TB Paru, terdaat hubungan DM dengan kejadian TB Paru, terdapat hubungan HIV dengan kejadian TB Paru, terdapat hubungan kontak erat serumah dengan kejadian TB Paru, terdapat hubungan kontak erat dengan kejadian TB Paru. Saran bagi Sistem Informasi TB (SITB), dapat melengkapi data pasien seperti gejala dan karakteristik pasien sehingga peneliti dan peneliti selanjutnya dapat dengan mudah menganalisis kejadian TB di Kota Samarinda.