Kepribadian merupakan sikap unik yang ada pada diri individu yang belum tentu dimiliki individu lainnya. Novel Mahabharata karya Nyoman. S. Pendit bercerita mengenai konflik antar pandawa dan kaurawa yang menyebabkan terjadinya perang bharatayudha. Tokoh Duryodhana menjadi penyebab terbesar atas terciptanya perang tersebut. Penelitian ini menjelaskan bagaimana bentuk struktur kepribadian dari tokoh Duryodhana. Terdapat dua rumsan masalah yakni bagaimana struktur kesadaran dan bagaimana struktur ketidaksadaran kolektif dari tokoh Duryodhana dalam novel Mahabharata karya Nyoman S. Pendit. Jenis Penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa kutipan kalimat. Terdapat dua sumber data, yakni sumber data primer berupa novel Mahabharta karya Nyoman S. Pendit dan sumber data sekunder berupa jurnal ilmiah dan skripsi. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu juni 2023 sampai februari 2024 yang berlokasi di kota Samarinda. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca dan catat. Langkah-lamgkah pada teknik analisis data pertama reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) struktur kesadaran tokoh Duryodhana terdiri atas tiga bentuk, yakni sikap jiwa, fungsi jiwa, dan tipologi kepribadian. Sikap jiwa yang dominan, yakni ekstrover, sikap introver tidak dominan. Tokoh Duryodhana terdapat fungsi jiwa yakni sensasi, pikiran, perasaan, dan intuisi. Pada fungsi jiwa tidak dapat dikelompokkan mana yang dominan dan mana yang tidak karena ada pada setiap diri individu yang berfungsi untuk memahami sesuatu, mengelola informasi, dan berinteraksi dengan dunia. Tipologi kepribadian yang dominan yakni sensasi ektrover dengan fungsi inferior intuisi introver. (2) struktur ketidaksadaran kolektif tokoh Duryodhana terdiri atas empat bentuk yakni persona, anima, bayang-bayang (shadow), diri (self). Persona yang ditunjukkan berupa membujuk seseorang, tutur kata lembut, memberikan kesenangan, dan berunding. Anima yang terdapat dalam tokoh Duryodhana berupa sedih, putus asa, gundah, mudah tersinggung, dan mudah marah. Bayangbayang (shadow) yang ditampilkan berupa Kekecewaan, merasa dipermalukan, dan membalas dendam. Diri (self) yang ada pada diri Duryodhana yakni tujuannya untuk menghancurkan pandawa telah tercapai walaupun bukan dilakukan oleh dirinya sendiri