Latar Belakang : Luka adalah gangguan pada kontinuitas lapisan epitel kulit atau mukosa akibat kerusakan fisik atau termal luka pada kulit yang dapat terjadi secara tiba-tiba karena kecelakaan atau luka operasi. Berdasarkan waktu penyembuhannya, luka dibagi menjadi luka akut yang dapat berkembang menjadi luka kronis yang dapat menyebabkan gangguan permanen baik pada penampilan
maupun fungsi tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi penyembuhan luka akut pada fase proliferasi yang ditinjau dari kecepatan reepitelisasi, jumlah fibroblas, jumlah kolagen dan jumlah neovaskularisasi dengan pemberian tulle, madu lebah tanpa sengat dan propolis lebah tanpa sengat pada tikus Wistar.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental dengan desain posttest only control group. Penelitian ini sudah melalui persetujuan kelayakan etik dengan menggunakan subyek 15 ekor tikus Wistar yang dibagi 3 kelompok, yaitu satu kelompok sebagai kontrol dengan perlakuan perawatan luka dengan tulle dan dua kelompok lainnya diberikan perlakuan terdiri dari madu lebah tanpa sengat dan propolis lebah tanpa sengat. Analisis data menggunakan uji bivariat berupa analisis komparatif, yaitu uji Kruskal Wallis.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan potensi penyembuhan luka akut pada fase proliferasi yang ditinjau dari kecepatan re-epitelisasi secara klinis dengan nilai p= 0,989 (p> 0,05), kecepatan re-epitelisasi secara histopatologis dengan nilai p= 0,730 (p> 0,05), jumlah fibroblas dengan nilai p= 0,779 (p> 0,05), jumlah kolagen dengan nilai p= 0,779 (p> 0,05), dan jumlah neovaskularisasi dengan nilai p= 0,756 (p> 0,05) dengan pemberian tulle, madu lebah tanpa sengat dan propolis lebah tanpa sengat pada tikus Wistar.
Simpulan : Potensi penyembuhan luka akut pada fase proliferasi dengan pemberian madu dan propolis dari lebah tanpa sengat setara dengan pemberian tulle sebagai kontrol dan dressing primer yang umum digunakan pada fasilitas pelayanan kesehatan saat ini, sehingga penggunaan madu dan propolis dari lebah tanpa sengat dapat dipertimbangkan sebagai alternatif pemberian dressing pada luka akut.