Latar belakang: Kehilangan dini gigi sulung adalah hilangnya gigi dalam rongga mulut sebelum periode normal. Gigi molar sulung yang mengalami kehilangan dini sangat mempengaruhi dalam fungsinya melakukan pengunyahan. Kelompok anak usia sekolah dasar termasuk kelompok yang sering mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut. Banyak studi yang telah menghubungkan antara pengunyahan dengan status gizi pada anak berdasarkan indeks massa tubuh. Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kehilangan dini gigi molar sulung dengan perubahan indeks massa tubuh pada siswa usia 7-9 tahun di SDN 003 Sungai Kunjang. Metode: Penelitian analitik dengan desain kohort prospektif yang dilakukan pada bulan November 2023 sampai dengan bulan Januari 2024. Populasi penelitian ini adalah siswa usia 7-9 tahun di SDN 003 Sungai Kunjang dengan responden penelitian sebanyak 233 siswa yang diambil menggunakan teknik non-probability sampling dengan jenis purposive. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah oral diagnostic instruments, timbangan manual dan stadiometer, alat tulis, kuisioner identitas dan lembar pemeriksaan. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa usia paling banyak terdapat kehilangan dini gigi molar sulung adalah usia 8 tahun dan regio rahang yang paling banyak mengalami kehilangan dini gigi molar sulung adalah regio kanan rahang bawah (33.1%). Berdasarkan kunjungan pemeriksaan awal dan pemeriksaan akhir indeks massa tubuh responden, didapatkan sebagian besar dengan kategori normal, yaitu sebanyak 49,8% pada pemeriksaan awal dan 51,1% pada pemeriksaan kedua. Hasil analisis data bivariat dengan uji chi square pada kehilangan dini gigi molar sulung dengan perubahan indeks massa tubuh siswa didapatkan p=0,01 dan responden dengan kehilangan dini gigi molar sulung mempunyai risiko 8,824 kali lipat untuk terjadinya penurunan indeks massa tubuh dibandingkan dengan tidak kehilangan dini gigi molar sulung. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kehilangan dini gigi molar sulung dengan penurunan indeks massa tubuh.