HUBUNGAN HIPERTENSI DAN OBESITAS DENGAN HIPERTENSI OKULAR
Tekanan intraokular merupakan tekanan di dalam bota mata, yang normalnya berkisar dari 10 – 21 mmHg, dengan rata-rata 16 ± 2,5 mmHg. Tekanan intraokular perlu dipertahankan dalam kisaran normal karena tekanan intraokular yang tinggi (hipertensi okular) memicu penurunan perfusi pada mata sehingga meningkatkan risiko terjadinya glaukoma sudut terbuka dan oklusi vena retina. Hipertensi dan indeks massa tubuh (IMT) tinggi dapat memengaruhi peningkatan tekanan intraokular melalui terganggunya mekanisme aliran humor aquos. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara hipertensi dan obesitas dengan hipertensi okular. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan melibatkan 48 pasien yang memenuhi kriteria penelitian. Data penelitian diperoleh dari data sekunder dan data primer melalui pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi badan, dan tekanan intraokular. Uji bivariat data dianalisis dengan uji Chi-Square dan Fisher’s Exact. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas kelompok pasien hipertensi lebih banyak memiliki tekanan intraokular normal (41,6%) dan mayoritas pasien obesitas memiliki tekanan intraokular normal (43,7%). Berdasarkan analisis bivariat antara hubungan hipertensi dan hipertensi okular didapatkan p value = 0,616 dan hubungan obesitas dengan hipertensi okular didapatkan p value = 0,330. Dapat disimpulkan bahwa hipertensi dan obesitas tidak memiliki hubungan dengan hipertensi okular.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | HUBUNGAN HIPERTENSI DAN OBESITAS DENGAN HIPERTENSI OKULAR |
---|---|
Pengarang | Naila Permata Chair - Personal Name |
No. Panggil | |
Subyek | Tekanan Intraokular Hipertensi Obesitas Hipertensi Okular |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2024 |
Penerbit | Fakultas Kedokteran |
Jurusan | Kedokteran |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY