Ary Faldilla, Monitoring Perkembangan Dan Kesehatan Tanaman Di Lahan Pascatambang PT Kitadin Tandung Mayang Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh, dibimbing oleh Yohanes Budi Sulistioadi sebagai Pembimbing Utama dan Kiswanto sebagai Pembimbing Pendamping. Kegiatan reklamasi hutan dalam rangka pengembalian areal Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) PT Kitadin Tandung Mayang telah dilakukan sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2019. Pemantauan keberhasilan revegetasi dan reklamasi berdasarkan survei lapangan akan memakan waktu dan biaya yang tinggi. Teknologi penginderaan jauh dapat digunakan untuk memantau perkembangan dan kesehatan tanaman revegetasi pada area pascatambang berdasarkan nilai spektral pada citra. Indeks vegetasi merupakan suatu indeks yang diperhitungkan dari karakteristik spektral dari citra satelit yang dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengetahui kerapatan vegetasi atau tingkat kehijauan suatu wilayah. Indeks vegetasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Nilai NDVI berdasarkan citra Sentinel-2 liputan tahun 2022 pada areal reklamasi PT Kitadin Tandung Mayang memiliki nilai minimum 0,0655 dan nilai maksimum 0.8777. Dari nilai indeks vegetasi ini dapat diketahui kondisi hasil reklamasi pada setiap tahunnya sangat baik dimana kondisi lahan sudah pulih kembali menjadi tutupan vegetasi yang rapat dengan nilai persentase kerapatan vegetasi sebesar 80,34% untuk kelas kerapatan vegetasi tinggi dan sebesar 18,63% untuk kelas kerapatan vegetasi cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa tata kelola dan penanganan reklamasi hutan di PT Kitadin Tandung Mayang dilaksanakan dengan sangat baik. Berdasarkan perubahan pola nilai NDVI tahunan, beberapa Petak Ukur (PU) yang ditanami menunjukkan pola pertumbuhan pohon yang positif, sementara beberapa PU menunjukkan pertumbuhan pohon yang negatif. Monitoring pertumbuhan dan perkembangan tanaman dengan menggunakan pola perubahan nilai NDVI tahunan ini akan lebih mudah dan biaya yang murah dibandingkan dengan metode survei ke lapangan. Dari hasil klasifikasi kesehatan dan kerapatan tanaman berdasarkan nilai NDVI, didapatkan bahwa sekitar 80,34% atau 298,77 hektar merupakan areal penanaman dengan kesehatan dan kerapatan tanaman yang sangat baik, sekitar 18,63% atau 69,26 hektar merupakan areal penanaman dengan kesehatan dan kerapatan tanaman yang baik, dan hanya 0,05 hektar areal yang mempunyai kesehatan dan kerapatan tanaman yang sangat buruk.