Secara administratif, daerah penelitian ini berada di Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Air Asam Tambang merupakan salah satu isu lingkungan yang mungkin terjadi di kegiatan penambangan baik batubara maupun bijih. Air asam tambang terbentuk karena adanya mineral sulfida yang tersingkap sebagai akibat dari kegiatan dan penimbunan batuan penutup. Mineral sulfida tersebut kontak dan teroksidasi oleh oksidator utama yakni oksigen dan membentuk produk-produk oksidasi. Produk-produk oksidasi tersebut kemudian terlindi oleh adanya air (air hujan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan prediksi terhadap kemungkinan terbentuknya AAT dengan cara melakukan analisis di laboratorium untuk mengidentifikasi material yang berpotensi membentuk asam (PAF), membentuk asam kalori renda (PAF-LC) dan yang tidak membentuk asam (NAF). Pengambilan sampel batuan dilakukan di dua titik lokasi, yaitu MRKB-01 dan MRKB-02. Pada daerah penelitian didapatkan hasil analisis NAG berupa PAF-LC dan NAF. Pada lokasi MRKB-01 didapatkan hasil analisis NAG dimana terdapat 2 batuan yang tergolong NAF (KB01/3 dan KB01/4) dan 1 batuan yang tergolong PAF-LC (KB01/1) dan pada lokasi MRKB02 didapatkan hasil analisis NAG yaitu 1 batuan yang tergolong NAF (KB02/1) dan 2 batuan yang tergolong PAF-LC (KB02/2 dan KB02/4).