Longsor merupakan bencana yang mengakibatkan terjadinya gerakan tanah yang bergerak menuruni lereng hal itu diakibatkan karena terjadinya gangguan pada tanah maupun batuan penyusun lereng tersebut. Daerah penelitian terletak pada Kabupaten Penajam Paser Utara, Daerah ini memiliki memiliki beberapa peristiwa tanah longsor yang terjadi disetiap tahunnya. Sehingga, tujuan pada penelitian ini adalah untuk memetakan tingkat kerawanan longsor yang terdapat pada Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. Pada penelitian ini, metode yang digunakan merupakan metode superimpose,yaitu metode yang menggunakan konsep layering (overlay), dimana metode ini akan menggabungkan beberapa data sehingga memunculkan informasi baru.
Parameter-parameter yang digunakan pada penelitian ini digunakan berdasarkan pada Standar Nasional Indonesia 8291:2016. Parameter tersebut antara lain adalah, kelerengan, jenis batuan, jarak struktur, tutupan lahan, distribusi gerakan tanah, dan intensitas curah hujan. Keenam parameter tersebut akan dioverlay sehingga mendapatkan tingkat kerawanan longsor pada daerah ini. Dari hasil analisis tersebut didapatkan bahwa Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara terbagi menjadi 3 zona kerawanan, yaitu tingkat
kerawanan rendah dengan interval nilai 0,078933 - 0,20495, kemudian tingkat kerawanan sedang memiliki nilai 0,20495 - 0,330967, dan tingkat kerawanan tinggi memiliki nilai 0, 330967 - 0,456984. Pada Kabupaten Penajam Paser Utara, tingkat kerawanan longsor didominasi oleh tingkat rendah yaitu dengan besar wilayah 2054 km2 dengan persentase 64,55%, kemudian tingkat kerawanan sedang dengan luas daerah 1107,20 km2 dengan persentase 35% dan yang terkecil adalah tingkat kerawanan tinggi dengan luas daerah 20,688 km2 dengan persentase 0,45%.