Pada tahun 2022, isu mengenai legalisasi ganja mencuat kembali. Hal ini karena seorang ibu yang menjadi viral lantaran aksinya meminta ganja medis untuk anaknya yang menderita Celebral Palsy. Aksi yang dilakukan di Bundaran HI saat CFD Minggu, 26 Juni 2022 tersebut menjadi sorotan banyak pihak khsususnya media. Liputan6.com dan Tirto.id menjadi media yang sangat banyak memberitakan mengenai legalisasi ganja di Indonesia. Sebagai alat untuk menarasikan pesan, Liputan6.com dan Tirto.id sebagai media. Liputan6.com merupakan media online perpanjangan dari liputan 6 yang beredar di televisi, sedangkan Tirto.id adalah media online independent yang fokusnya hanya di situs artikel online saja. Background kedua media yang berbeda ini, tentu saja mempengaruhi gagasan, cara pandang dan bagaimana ideologi media tersebut, khususnya dalam melihat fenomena legalisasi ganja di Indonesia. Penelitian ini mengkaji menggunakan framing untuk membandingkan berita dari dua media online Liputan6.com dan Tirto.id mengenai pemberitaan legalisasi ganja media priode 26 Jnui-20 Juli 2022. Analisis framing adalah sebuah kajian untuk mengetahui bingkai wartawan dalam menceritakan fakta yang terjadi, sehingga memberikan persepsi tertentu dalam benak pembaca. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa Liputan6.com dan Tirto.id membuat framing yang berbeda terhadap isu legalisasi ganja. Liputan6.com terlihat membuat framing yang menutup kemungkinan akan adanya legalisasi ganja. Sedangkan Tirto.id sebaliknya, dimana melihat kemungkinan legalisasi ganja mengingat kebutuhan untuk pengobatan Celebral Palsy.