Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan call center 110 pada proses komunikasi antara masyarakat dengan anggota Kepolisian Daerah Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan metode pengambilan informan yang digunakan adalah purposive sampling, yang melibatkan wawancara sebagai alat pengumpulan data. Wawancara dilakukan pada sepuluh informan, diantaranya ada pimpinan, operator call center 110, serta masyarakat umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Call Center 110 memberikan respons yang cepat dari anggota Polri dalam menangani situasi darurat, yang pada beberapa kasus telah menyelamatkan nyawa, mengurangi tingkat kejahatan, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian. Namun, dampak negatif yang perlu diperhatikan adalah penyalahgunaan panggilan darurat yang tidak mendesak, yang dapat mengganggu operasional polisi dan mengurangi efisiensi dalam menangani situasi yang lebih serius. Rekomendasi yang diusulkan mencakup peningkatan edukasi publik tentang penggunaan Call Center 110, pelatihan tambahan bagi operator, penyusunan pedoman penggunaan, pengembangan sistem pelaporan yang lebih baik, evaluasi rutin, dan penelitian lanjutan untuk memahami lebih mendalam dampak Call Center 110 dalam situasi tertentu. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan yang lebih lengkap tentang peran penting Call Center 110 dalam memperlancar komunikasi antara masyarakat dan anggota Polri, sambil mengurangi dampak negatifnya.