Kanker serviks merupakan keganasan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak terkendali pada leher rahim, menduduki urutan kedua kanker terbanyak di Indonesia. Saat ini pengobatan kanker meliputi terapi pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi, atau kombinasi sesuai dengan stadium. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik penderita kanker serviks yang menjalani kemoradiasi berdasarkan usia, tingkat pendidikan, paritas, stadium, tipe histopatologi, dan kadar hemoglobin, kadar ureum, serta kadar kreatinin sebelum penderita menjalani kemoradiasi di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda periode 2021-2022. Desain penelitian cross-sectional menggunakan 116 data rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia penderita kanker serviks risiko rendah 3,4%; dan usia risiko tinggi 96,6%. Tingkat pendidikan rendah 56%; tingkat pendidikan menengah 36,2%; tingkat pendidikan tinggi 6%; dan tidak ada data 1,7%. Paritas risiko rendah 37,1% dan paritas risiko tinggi 62,9%. Tipe histopatologi yaitu karsinoma sel skuamosa 72,4%; adenokarsinoma 24,1%; lainnya 0; dan tidak ada data 3,4%. Stadium I 1,7%; stadium II 60,3%; stadium III 33,6%; stadium IV 0,9%; dan tidak ada data 3,4%. Kadar hemoglobin anemia 57,8%; dan tidak anemia 42,2%. Kadar ureum menurun 17,2%; kadar ureum normal 75%; dan kadar ureum meningkat 7,8%. Kadar kreatinin normal 91,4%; dan kadar kreatinin meningkat 8,6%. Disimpulkan bahwa penderita kanker serviks yang menjalani kemoradiasi di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda periode 2021-2022 paling banyak pada kelompok usia risiko tinggi, tingkat pendidikan rendah, paritas risiko tinggi, tipe histopatologi yaitu karsinoma sel skuamosa, stadium II, kadar hemoglobin anemia, dan kadar ureum serta kreatinin normal.