Dispepsia merupakan suatu sindrom yang terdiri dari sensasi nyeri atau rasa tidak nyaman di bagian ulu hati, perasaan kembung, sensasi mual, muntah, sendawa, cepat merasa kenyang, serta perasaan penuh atau begah di perut. Kasus dispepsia di dunia mencapai 13-40% dari total populasi setiap tahun. Dispepsia diklasifikasikan menjadi dispepsia fungsional dan dispepsia organik. Esofagogastroduodenoskopi merupakan salah satu alat diagnostik yang direkomendasikan untuk diagnosis dispepsia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran usia, jenis kelamin, keluhan utama dan hasil pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi pasien dispepsia di Instalasi Rawat Jalan RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda tahun 2021-2022. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif observasional dengan metode pendekatan cross-sectional. Data penelitian diperoleh dari rekam medik. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling pada pasien dispepsia yang menjalani pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi dan sebanyak 100 sampel memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia terbanyak pasien dispepsia yang menjalani pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi pada kelompok usia 41-60 tahun (61%), sebagian besar pasien berjenis kelamin perempuan (53%), keluhan utama terbanyak adalah nyeri epigastrium (81%), dan diagnosis terbanyak pada hasil pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi adalah gastritis (69%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pasien dengan gejala dispepsia yang menjalani pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi sebagian besar berusia 41-60 tahun, berjenis kelamin perempuan, memiliki keluhan utama berupa nyeri epigastrium, dan gambaran pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi didominasi oleh gastritis.