Kanker payudara merupakan suatu keganasan yang terjadi pada jaringan payudara, yang dapat berasal dari epitel ductus atau lobulus. Penyebab kanker payudara ini belum diketahui secara pasti namun terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker payudara seperti, usia lebih dari 50 tahun, jenis kelamin perempuan, riwayat genetik, riwayat penyakit payudara sebelumnya, hormonal dan konsumsi alkohol. Kanker payudara menjadi jenis kanker yang paling banyak di dunia dan menempati urutan pertama di Indonesia. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) merupakan cara deteksi dini kanker payudara dengan mudah, murah dan dapat dilakukan sendiri. Perilaku SADARI dapat menjadi cara paling sederhana dan mudah untuk mendeteksi kanker payudara, namun untuk memunculkan perilaku SADARI diperlukan berbagai faktor salah satunya ialah pengetahuan dan sikap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan perilaku SADARI pada Guru di seluruh SD Muhammadiyah Samarinda. Penelitian ini menggunakan metode analitik observational dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di seluruh SD Muhammadiyah Samarinda dengan populasi seluruh guru perempuan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian didapatkan 125 sampel. Analisis data menggunakan uji Chi-Square menunjukan p=0,000 untuk hubungan pengetahuan dengan perilaku SADARI. Dilakukan uji Fisher Exact Test didapatkan p=0,312 untuk hubungan sikap dengan perilaku SADARI. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku SADARI dan tidak terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku SADARI.