Penyakit gigi dan mulut diderita 90% penduduk Indonesia salah satunya adalah karies. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) wilayah Kalimantan Timur, Kabupaten Berau mempunyai prevalensi karies atau gigi berlubang tertinggi kedua setelah Kutai Barat yaitu sebesar 56,08%. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya karies, salah satunya adalah air. Nilai pH air yang berada di bawah 6,5-8 menunjukkan air bersifat asam yang dapat meningkatkan faktor resiko terjadinya karies. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan indeks karies gigi berdasarkan pH air sumur dan air PDAM yang digunakan masyarakat di Kampung Sido Bangen. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling, Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Kelay. Jumlah sampel yaitu sebanyak 78 orang, yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 39 subjek penelitian yang menggunakan air sumur dan 39 subjek penelitian menggunakan air PDAM. Hasil uji Independent Sample T Test menunjukkan adanya perbedaan indeks DMF-T antara pengguna air sumur dan air PDAM dengan p= 0,000 (p < 0,05). Hasil uji Mann-Whitney menunujukkan adanya perbedaan nilai pH antara pH air sumur dan air PDAM dengan p= 0,000 (p < 0,05).