Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu dari banyaknya Provinsi di Indonesia yang tingkat inflasi secara rata - rata masih di bawah target inflasi nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh jangka pendek dan jangka panjang pada variabel jumlah uang beredar (M1), suku bunga, dan nilai tukar rupiah terhadap inflasi di Provinsi Kalimantan Timur pada periode 2018.1 – 2022.12. Penelitian ini menggunakan analisis ekonometrika pada data sekunder melalui pendekatan Vector Error Correction Model (VECM) guna mengestimasikan hubungan jangka pendek dan jangka panjang antar variabel, dengan beberapa tahapan uji seperti uji stasioneritas, penentuan lag optimum, uji kointegrasi, hingga uji Impulse Response Function (IRF) dan Variance Decomposition (VD). Hasil estimasi VECM yang dilakukan menunjukkan terdapat tiga variabel berpengaruh signifikan, ditambah dengan satu variabel error correction. Tiga variabel tersebut antara lain inflasi pada lag ke 2, nilai tukar pada lag ke 1 dan jumlah uang beredar pada lag ke 3. Nilai statistik pada parameter error correction sebesar 3,22% berarti ada mekanisme penyesuaian jangkapendek ke jangka panjang. Sehingga dalam jangka pendek, jumlah uang beredar dan nilai tukar memiliki pengaruh positif signifikan, hanya suku bunga yang tidak memiliki pengaruh. Dalam jangka panjang, jumlah uang beredar berpengaruh positif signifikan, suku bunga berpengaruh negatif signifikan, sedangkan nilai tukar tidak memberikan pengaruh terhadap inflasi.