Peningkatan populasi lansia membuat Indonesia masuk kedalam struktur penduduk tua. Dimana usia yang panjang tanpa diimbangi dengan kesehatan tidak cukup berarti. Masalah kesehatan rongga mulut pada lansia satu diantaranya adalah kehilangan gigi. Gigi yang hilang dan tidak dilakukan perawatan dapat mengganggu fungsi gigi yaitu mastikasi, estetik, dan fonetik. Berkurangnya jumlah gigi dalam rongga mulut dapat mengganggu proses pengunyahan yang berdampak pada penurunan status gizi dan kualitas hidup pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kehilangan gigi dengan status gizi dan kualitas hidup pada lansia di Kecamatan Balikpapan Timur. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh lansia di Kecamatan Balikpapan Timur dengan besar sampel 100 responden yang diperoleh dari teknik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Data dikumpulkan dengan cara pemeriksaan rongga mulut, pengukuran tinggi badan dan berat badan, dan wawancara dengan kuesioner Geriatric Oral Assessment Index (GOHAI). Data yang diperoleh dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan Chi-Square Test. Hasil penelitian ini menunjukkan lansia di Kecamatan Balikpapan Timur paling banyak memiliki sisa gigi >20 gigi (51%), status gizi terbanyak dengan kategori underweight (48%), dan kualitas hidup terbanyak dengan kategori buruk (67%). Hasil analisis bivariat antara kehilangan gigi dengan status gizi didapatkan hasil p value =0.005 (p