Masalah kesehatan yang sering dialami oleh lansia adalah masalah kesehatan gigi dan mulut, salah satunya kehilangan gigi. Kehilangan gigi dapat menyebabkan gangguan status gizi dan menurunkan kualitas hidup lansia. Kecamatan Tenggarong merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang memiliki jumlah penduduk lansia terbanyak (8.035 penduduk) di antara kecamatan lain di Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kehilangan gigi dengan status gizi dan kualitas hidup pada lansia di Kecamatan Tenggarong. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling. Responden penelitian adalah lansia di wilayah Kecamatan Tenggarong dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Data dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan melalui pengamatan
kondisi rongga mulut secara langsung, wawancara kuesioner GOHAI (Geriatric Oral Health Assessment Index), serta pengukuran tinggi badan dan berat badan. Hasil penelitian menunjukkan 65 lansia (65%) memiliki jumlah gigi tersisa sebanyak lebih atau sama dengan 20 di dalam rongga mulut. Karakteristik gigi berdasarkan pembagian regio, lansia banyak mengalami kehilangan pada regio anterior-posterior. Klasifikasi Kennedy kelas I merupakan yang terbanyak pada rahang atas dan kelas I modifikasi 1 untuk rahang bawah. Status gizi lansia Kecamatan Tenggarong terbanyak dalam kategori underweight (43%). Kualitas hidup lansia Kecamatan Tenggarong menurut kuesioner GOHAI terbanyak dalam kategori buruk (49%). Kesimpulan penelitian terdapat hubungan antara kehilangan gigi dengan status gizi (p-value = 0,008) dan kualitas hidup (p-value = 0,005) pada lansia di Kecamatan Tenggarong setelah dilakukan uji chi-square 2x3.