Lismayuni, pengembangan model problem based learning berorientasi potensi daerah Kota Bontang untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas X IPA dibawah bimbingan Vandalita M.M. Rambitan dan Sonja V. T. Lumowa.
Permasalahan yang sering terjadi dilingkungan pendidikan semakin menurunnya hasil belajar siswa berkaitan erat dengan keterampilan siswa dalam berpikir kritis. Hal itu disebabkan karena kurangnya kemampuan guru mengembangkan perangkat pembelajaram model Problem Based Learning berorientasi potensi daerah dimana dapat memberikan pembelajaran yang kontekstual dengan keadaan lingkungan sekitar yang menjadi kekuatan atau potensi suatu daerah diharapkan siswa mampu memecahkan permasalahan sehingga dapat berkontribusi terhadap keberadaan potensi daerahnya.Tujuan penelitian ini untuk 1) Mengkaji Desain perangkat pembelajaran model PBL berorientasi potensi daerah pada materi perubahan lingkungan. 2) Mengkaji kelayakan dari perangkat yang dikembangkan 3) menganalisis keefektifan dari perangkat yang dikembangkan. Metode penelitian mengukiti prosedur pengembangan Borg and Gall. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi, lembar validasi, angket dan tes. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif terhadap analisis kebutuhan, validitas dan kepraktisan perangkat pembelajaran. Efektivitas perangkat pembelajaran dilakukan dengan pretest dan posttest. Hasil penelitian terkait kajian desain perangkat pembelajaran problem based learning menunjukkan bahwa sangat layak digunakan berdasarkan hasil validasi ahli dengan kategorti sangat layak (4) selanjutnya hasil penelitian terkait uji empiris dan uji efektivitas menunjukan bahwa perangkat pembelajaran model PBL berorientasi potensi daerah pada pelajaran biologi materi perubahan lingkungan di SMAIT Daarul Hikmah Bontang mendapatkan nilai rata-rata 97.03%, termasuk dalam kategori sangat valid. Respon peserta didik mendapat penilaian sebesar 82,61 % termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa perangkat pembelajaran yang dihasilkan layak digunakan dalam pembelajaran. Dari pretest dan posttes hasil belajar diperoleh nilai gain score 0,72 kategori tinggi, serta hasil keterampilan berpikir kritis siswa rata-rata mencapai 87.00 yang mencapai ambang batas atau KKM, membuktikan penggunaan perangkat pembelajaran model Problem Based Learning berorientasi potensi daerah sangat efektif digunakan dalam pembelajaran.