Status gizi adalah sebuah kondisi yang ditentukan oleh tingkat kebutuhan fisik terhadap energi dan zat-zat gizi yang didapatkan dari asupan makanan dengan dampak fisik yang dapat diukur. Masalah gizi yang paling sering terjadi pada remaja adalah kurangnya asupan gizi yang mengakibatkan kurang gizi yaitu terlalu kurus. Selain itu masalah gizi yang sering muncul adalah kelebihan asupan gizi yang dapat menyebabkan obesitas. Status gizi dapat dipengaruhi oleh asupan dan aktivitas seseoarang. Asupan salah satunya dapat dipengaruhi oleh sarapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan dan aktivitas fisik terhadap status gizi mahasiswa FKM UNMUL. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 147 responden. Usia responden adalah 18-21 tahun. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer dengan instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner SQ-FFQ, SF-IPAQ dan alat antropometri. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Fisher’s Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 35 reponden (23.8%) yang mengalami gizi kurang, kemudian responden dengan status gizi normal sebanyak 88 responden (59.9%), dan sebanyak 24 responden (16.3%) yang mengalami gizi lebih. Adapun hasil uji Fisher’s Exact Test dihasilkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan terhadap status gizi mahasiswa FKM UNMUL (0.011 < 0.05), dan tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik terhadap status gizi mahasiswa FKM UNMUL (0.489 > 0.05). Disarankan kepada mahasiswa FKM UNMUL dapat memperhatikan jumlah kalori dalam makanan yang dikonsumsi ketika sarapan.