Jaringan internet sudah merambah ke berbagai bidang termasuk pendidikan yang dimana tenaga pengajajar maupun yang di ajar membutuhkan jaringan internet yang cukup stabil untuk mengakses media pembalajaran secara daring agar pembelajaran dapat dilakukan secara efisien, salah satu faktor yang menyebabkan koneksi jaringan internet kurang stabil yaitu kurangnya sistem manajemen bandwith untuk mengatur jaringan internet agar tebagi secara merata. Asrama Putra 1 berau meskipun memiliki akses internet yang cukup tinggi yaitu 40 MB. Sistem manajemen bandwith dengan metode TOPSIS (Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution) dan PCQ (Per Connection Queue), yang dimana TOPSIS ini berguna untuk menjadi metode analisis kebutuhan dari pengguna dengan menetapkan beberapa kriteria dan PCQ berfungsi sebagai metode penerapan di mikrotik sekaligus membandingkan hasil yang di peroleh PCQ dengan TOPSIS, dan adapun hasil rata-rata yang di peroleh dengan pengukuran di tiga waktu yaitu 30 menit, 60 menit, 90 menit menggunakan QOS yaitu TOPSIS dan PCQ memperoleh nilai rata-rata troughput 6.09%, 5.03%,dan 6.55% untuk TOPSIS sedangkan PCQ 32.60%, 32.49%, dan 7.55%, untuk delay TOPSIS memproleh nilai 133.18 ms, 126.92 ms, dan 357.72 ms sendangkan PCQ 133.18 ms, 127.49 ms dan 358.62 ms dan untuk jiter TOPSIS memproleh nilai 1.00 ms, 71.52 ms dan 0.93 ms sendangkan PCQ 3.40 ms, 0.53 ms dan -0.30 ms, untuk paket lossnya TOPSIS memperoleh nilai 0%, 0%, 0%, sedangkan PCQ 0%, 0%, 0% .