Keselamatan pasien (patient safety) merupakan tolak ukur untuk mengevaluasi kualitas pelayanan yang berdampak terhadap pelayanan kesehatan. Tidak hanya pelayanan di rumah sakit, masyarakat di Indonesia juga memperoleh pelayanan kesehatan primer di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), namun keselamatan pasien untuk puskesmas tidak sedinamis di rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi keselamatan pasien oleh perawat dan bidan di puskesmas rawat inap Kota Samarinda dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel 119 responden dengan teknik sampel proportionate stratified random sampling. Implementasi keselamatan pasien, kerjasama tim, komunikasi dan supervisi diukur dengan angket penelitian. Analisis data mrnggunakan uji koefisien kontingency.
Hasil penelitian didapatkan bahwa implementasi keselamatan pasien dengan baik sebesar 52.9% dan implementasi keselamatan pasien kurang baik sebesar 47.1%. Analisa bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kerjasama tim (p = 0.042), komunikasi (p = 0.000), dan supervisi (p = 0.000), dengan implementasi keselamatan pasien oleh perawat dan bidan di Puskesmas Rawat Inap Kota Samarinda dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Disarankan agar membentuk tim keselamatan pasien pada setiap puskesmas untuk meningkatkan pelaksanaan keselamatan pasien di unit-unit klinis puskesmas.