KRISNA FAJAR MAJID. Respons Tanaman Jagung (Zea Mays L.) NK 212 Hibrida Terhadap Pemberian Tambahan Pupuk Majemuk Pada Lahan Pasca Tambang Batu Bara Di Desa Bangun Rejo Kecamatan Tenggarong Seberang. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2020. ( Dibawah bimbingan Suria Darma Idris dan H. A. Syamad Ramayana ).
Lahan pasca tambang di provinsi Kalimantan Timur merupakan potensi untuk pengembangan tanaman jagung. Memperhatikan pada strukturnya sangat padat dan kurang subur, maka perlu dilakukan pemupukan. Pupuk majemuk dan pupuk Urea merupakan jenis pupuk yang berperan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki unsur hara pada tanah sehingga sifat kimia dan biologinya terpenuhi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan jagung (Zea Mays L.) NK 212 terhadap pemberian tambahan pupuk majemuk dan mengetahui dosis pupuk majemuk yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik pada lahan pasca tambang batubara. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli-November 2020 di Desa Bangun Rejo Kacamatan Tenggarong Seberang, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari lima perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan dosis NPK, terdiri dari, p 0 = tanpa pupuk (kontrol), p 1 = NPK 20-10-10 (1,68 kg/petak) + Urea (0,84 kg/petak), p 2 = NPK 17-9-11 (1,68 kg/petak) + Urea (0,84 kg/petak), p 3 = NPK 16-16-16 (1,68 kg/petak) + Urea (0,84 kg/petak), p 4 = NPK 15-20-13 (1,68 kg/petak) + Urea (0,84 /petak). Analisis data menggunakan uji F (Fisher Test) dan dilanjutkan sidik ragam Beda Nyata Terkecil (LSD, Least Significant Different) pada taraf 5%
Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon perlakuan pupuk majemuk memberikan hasil berbeda tidak nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah baris biji, jumlah biji dalam baris, berat per tongkol, berat jagung per 100 butir. Dosis pupuk majemuk yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik untuk jagung NK 212 Hibrida pada lahan pasca tambang batubara yaitu perlakuan p2 : NPK 7-9-11 (1,68 kg/petak) + Urea (0,84 kg/petak) .
Kata kunci : , lahan pasca tambang batu bara.