Pemberian insentif dapat meningkatkan semangat kader dalam menyenggarakan kegiatan posyandu. Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan kabupaten pertama yang memberikan insentif uang tunai kepada kader posyandu dan menjadi kabupaten dengan insentif terbesar pada tahun 2010 yaitu Rp 200.000,- per bulan. Namun pemberian insentif masih belum merata masih ada perbedaan jumlah insentif tunai yang diterima kader. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara insentif dengan kinerja kader posyandu di Kabupaten Penajam Paser Utara tahun 2023. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode analitik korelasi menggunakan pendekatan cros-sectional dengan jumlah sampel 303 responden. Pengumpulan data dilakukan secara online menggunakan link google form yang diberikan kepada subjek penelitian melalui WhatsApp. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ditemukan sebagian besar kader memiliki kinerja yang baik sebanyak 251 orang (82,8%). Ada hubungan insentif tunai dengan kinerja kader posyandu bayi dan balita di wilayah kerja Dinas Kabupaten Penajam Paser Utara tahun 2023 dengan p value < 0,001 < α (0,05). Terdapat dua tiga insentif non tunai yang memiliki hubungan dengan kinerja yaitu seragam, tunjangan kesehatan dan dukungan RT dengan p value < α (0,05). Kesimpulan studi ini yaitu ada hubungan yang signifikan insentif dengan kinerja kader posyandu bayi dan balita di Kabupaten Penajam Paser Utara tahun 2023. Disarankan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara Pemberian insentif tunai maupun non tunai kepada kader posyandu masih perlu diperhatikan terutama pemerataan jumlah insentif tunai yang didapatkan kader sehingga mendorong kader melaksanakan kegiatan posyandu lebih profesional dan bertanggung jawab.