Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Implementasi Program Kelola Listrik Komunal Muara Enggelam (KLIK ME) Melalui BUMDes Bersinar Desaku Di Desa Muara Enggelam Kecamatan Muara Wis Kabupaten Kutai Kartanegara dan ingin mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam Implementasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Muara Enggelam. Jenis penelitin yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan analisis kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Muara Enggelam Kecamatan Muara Wis Kabupaten Kuta I Kartanegara. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder diperoleh dari dokumen atau profil desa yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti, untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan peneliti menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Implementasi badan usaha milik desa di Desa Muara Enggelam dari aspek organisasi, implementasi ini menunjukan bahwa tingkat pendidikan anggota rata-rata Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas (SMP-SMA) dan kurang memahami teknologi informasi, Interpretasi pelaksana dan masyarakat terhadap pedoman implementasi program badan usaha milik desa di desa Muara Enggelam sudah optimal dan bisa dilihat dari kinerja para pelaksana yang bagus dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penggerak program badan usahamilik desa serta pada aktivitas penyedialayanan secara rutin, pembayaran atau lainnya sesuai tujuan dan sasaran kebijakan yang ada masih belum terlaksana.
Dalam penelitian ada beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam Implementasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Muara Enggelam, dari faktor pendukung yaitu dari segi struktur birokrasi sudah bagus ini bisa dilihat dari pelaksanaan kegiatan yang di lakukan badan usaha milik desa yang mana telah terstruktur dengan jelas. Sedangkan dari faktor penghambat yaitu kurang efektif dalam pelaksanaannya karena komponen-komponen yang terkandung di dalam Sumber Daya Manusia (SDM) seperti keahlian dari para pelaksana yang terbilang pas-pasan, serta kurangnya fasilitas-fasilitas pendukung yang dapat dipaka iuntuk melakukan kegiatan program.