KADARISMA PANCA SAPUTRA. Perbanyakan Kultur Jaringan Eksplan Basal Daun Sirih Hitam (Piper betle L. Var. Nigra) dengan Kombinasi Konsentrasi ZPT BAP, Kinetin dan IAA. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, 2024 (dibawah bimbingan Widi Sunaryo dan Nurhasanah). Tanaman sirih hitam memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai obat. Kebutuhan bahan baku daun sirih hitam meningkat seiring dengan peningkatan industri biofarmaka yang memanfaatkan bahan aktif dari tanaman ini. Namun, perbanyakan vegetatif tanaman sirih hitam sulit dilakukan, sehingga penelitian perbanyakan in vitro penting dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh (BAP, IAA, dan Kinetin) terhadap kultur in vitro eksplan basal daun tanaman sirih hitam dan mendapatkan kombinasi zat pengatur tumbuh yang terbaik untuk perbanyakan tanaman sirih hitam secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terpisah (RPT) dengan 4 ulangan. Petak utama (Main Plot) adalah perlakuan auksin (IAA) (I) yang terdiri dari dua taraf yaitu i0 (0 mg L-1 IAA) dan i1 (1 mg L-1 IAA). Sedangkan anak petaknya adalah kombinasi zat pengatur tumbuh sitokinin yaitu BAP (0,5; 1; 1,5; 2 mg L-1) dan Kinetin (0; 0,5; 1; 1,5; 2 mg L-1) , sehingga terdapat 20 kombinasi perlakuan anak petak. Pengamatan dilakukan terhadap persentase eksplan kontam, persentase eksplan hidup, persentase eksplan browning, persentase eksplan membentuk kalus, warna kalus dan eksplan vitrifikasi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam, dan apabila terdapat pengaruh yang nyata akan dilanjutkan dengan DMRT pada α=5% Hasil penelitian kultur jaringan in vitro eksplan basal daun menunjukkan bahwa petak utama (IAA) tidak berpengaruh terhadap pembentukkan kalus. Sedangkan untuk anak petak (kombinasi BAP dan Kintein) sangat berpengaruh terhadap pembentukan kalus. Kombinasi ZPT yang terbaik untuk menghasilkan kalus pada eksplan basal daun sirih hitam adalah i0b11 (1,5 mg L-1 BAP+ 0 mg L-1 Kinetin + 0 mg L -1 IAA), i1b13 (1,5 mg L-1 BAP + 1 mg L-1 Kinetin + 1 mg L-1 IAA) dan i0b14 (1,5 mg L-1 BAP + 1,5 mg L-1 Kinetin + 0 mg L-1 IAA). Perlakuan tersebut menghasilkan rata-rata presentase eksplan membentuk kalus tertinggi yaitu 100,00%.