Permukiman padat penduduk di Kota Samarinda merupakan kawasan rawan kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana kebakaran 2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana kebakaran di Kota Samarinda. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalahcluster sampling dengan jumlah sampel 114 orang. Analisis data kesiapsiagaan menggunakan skoring dan kategori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tingkat kesiapsiagaan masyarakat mayoritas dalam kategori siap, yang didominasi oleh indikator sikap 2) kesiapsiagaan masyarakat dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu faktor ekonomi, sosial, dan fisik. Faktor ekonomi, yaitu tidak adanya asuransi atau dana darurat bencana. Faktor sosial, yaitu interaksi dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihanbencana kebakaran. Faktor fisik, yaitu usaha masyarakat mengatasi permukiman rawan kebakaran dengan memasang keran air di luar rumah, menghubungi PLN jika ada masalah jaringan listrik, dan membuat sumur. Kesiapsiagaan lebih dipengaruhi oleh faktor sosial, sedangkan faktor budaya kurang mempengaruhi kesiapsiagaan karena hanya sebatas kepercayaan masyarakat.