QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard, merupakan standar QR Nasional yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019. Penjelasan yang diberikan oleh Ricky P Gozali selaku Kepala Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Kaltim, hingga Maret pada tahun 2022 Kaltim mendapat penambahan sebanyak 85.434 pengguna QRIS sehingga total pengguna QRIS menjadi 215.298. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis tingkat kepuasan pengguna QRIS di Kota Samarinda, serta mengukur kepuasan pengguna QRIS di Kota Samarinda dan menguji faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan pengguna QRIS di Kota Samarinda. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode End User Computing Satisfaction (EUCS), yang menekankan pada kepuasan pengguna dengan menganalisa QRIS berdasarkan lima variabel utama EUCS yaitu, content (isi), accuracy (keakuratan), format (bentuk), timeliness (ketepatan waktu), ease of use (kemudahan penggunaan), dan dua variabel tambahan yaitu, security (keamanan) dan perceived enjoyment (kenyamanan). Responden pada penelitian ini adalah pengguna QRIS yang berada di Kota Samarinda. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SmartPLS versi 4.0.8 dan perhitungan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pengguna QRIS di Kota Samarinda mencapai tahap sangat puas. Variabel content (isi), security (keamanan) dan perceived enjoyment (kenyamanan) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pengguna dan variabel accuracy (keakuratan), format (bentuk), timeliness (ketepatan waktu), dan ease of use (kemudahan penggunaan) tidak berpengaruh secara signifikan.