Pemanfaatan batubara sebagai bahan bakar fosil menimbulkan beberapa masalah ekologi, adapun konsekuensi yang ditimbulkan dari proses pembakaran batubara yaitu terjadinya polusi dan emisi. Pembakaran batubara berkadar sulfur tinggi menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2). Sulfur dioksida (SO2) ini akan menjadi H2SO4 (asam sulfat) yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mengganggu kehidupan manusia, seperti penyebab terjadinya hujan asam, penyebab sesak pada saluran pernapasan serta mengakibatkan korosi dan memperpendek umur pada peralatan pabrik. Untuk mengurangi gas SO2, dilakukan pengurangan kandungan sulfur sebelum dilakukannya pembakaran yang disebut dengan desulfurisasi. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode leaching dengan variasi leaching agent dan konsentrasi larutan. Leaching agent yang digunakan pada penelitian ini yaitu NaOH dan HCl.
Batubara yang akan di desulfurisasi adalah batubara yang berasal dari PT. Anugerah Krida Utama dengan kandungan total sulfur awal sebesar 4,05% adb. Batubara sebanyak 10 gram dengan ukuran sebesar 0,212 mm di leaching dengan 250 ml larutan kimia menggunakan hot plate stirrer dengan suhu 80˚C dan kecepatan 250 rpm selama 1 jam.
Hasil penelitian menunjukkan kondisi optimum pada leaching agent NaOH terjadi pada konsentrasi 8 M menunjukkan kadar total sulfur awal 4,05% adb turun menjadi 1,69% adb dengan persentase maksimum penurunan sebesar 58,27% dan pada leaching agent HCl kondisi optimum terjadi pada konsentrasi 1 M menunjukkan kadar total sulfur awal 4,05% adb turun menjadi 2,91% adb dengan persentase maksimum penurunan sebesar 28,14%.