Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) adalah komoditas buah sayur yang sangat diminati dan diolah menjadi produk kuliner. Hal ini mengakibatkan tingginya tingkat permintaan konsumen terhadap cabai rawit. Namun produksi cabai rawit masih tergolong rendah dan tidak stabil. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya peningkatan produksi, salah satu caranya yaitu menggunakan pupuk. Penggunaan pupuk organik cair (POC) dan pupuk kandang ayam diduga dapat meningkatkan produksi tanaman cabai rawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi pupuk organik cair (POC) dan pupuk kandang ayam, serta mengetahui konsentrasi pupuk organik cair dan dosis pupuk kandang ayam yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 4 x 4 dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah adalah konsentrasi Pupuk Organik Cair (C) yang terdiri 4 taraf yaitu c0 : 0; c1 : 5; c2 : 10; c3 : 15 mL L-1 air. Faktor keduadosis pupuk kandang ayam (P) yang terdiri dari 4 taraf yaitu p0 : 0; p1 : 50; p2 :100; p3 : 150 g per polybag. Parameter yang diamati yakni tinggi tanaman, diameterbatang, waktu keluar bunga pertama, jumlah bunga, jumlah cabang produktif, jumlah buah dan berat buah per tanaman. Analisis data menggunakan analisisragam dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT)dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi amtara pupuk organik cair (C) dan pupuk kandang ayam (P) terhadap semua parameter yang diamati. Perlakuan konsentrasi pupuk organik cair dan dosis pupuk kandang ayam berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pertumbuhan tanaman. Namun pemberian pupuk organik cair dan pupuk kandang ayam berpengaruh sangat nyata terhadap parameter hasil yakni memberikan berat buah pertanaman dan hasil yang terbaik yaitu seberat 28,15 g pada pemberian dosis pupuk kandang ayam 150 g per polybag.