Dalam proses dan kegiatan penambangan batubara dengan teknik penambangan secara terbuka di PT Indominco Mandiri dapat menimbulkan kerusakan pada lingkungan seperti erosi, sedimentasi, kerusakan bentang alam, pencemaran air dan hilangnya kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju erosi dan menetapkan Kelas Bahaya Erosi (KBE) pada areal over burden (I) dan (II), areal reklamasi 2020 (I) dan (II) serta areal reklamasi 2022 (I) dan (II), waktu penelitian ini dilakukan selama tujuh bulan efektif, dimulai dari bulan September 2022 sampai Febuari 2023. Penelitian ini dilakukan pada tiga areal penelitian yaitu over burden, reklamasi 2020 dan reklamasi 2022. Penelitian ini menggunakan metode tongkat (stick) meliputi beberapa tahapan yaitu pembuatan plok ukur erosi berukuran 20 m × 20 m, dibuat sub plot berukuran 10 m × 10 m, dimana pada setiap ujung sub plot dipasang tongkat erosi dan pengambilan sampel tanah untuk menguji sifat fisik dan kimia tanah. Hasil penelitian menunjukkan laju erosi tertinggi terjadi pada areal over burden (I) sebesar 1728,71 ton ha-1 tahun-1 , dan pada areal over burden (II) sebesar 1652,31 ton ha-1 tahun-1 , diikuti pada areal reklamasi 2020 (I) sebesar 589,33 ton ha-1 tahun-1 , pada areal reklamasi 2020 (II) sebesar 600,09 ton ha-1 tahun-1 , pada areal reklamasi 2022 (I) sebesar 696,80 ton ha-1 tahun-1 , pada areal reklamasi 2022 (II) sebesar 713,64 ton ha-1 tahun-1 , dan laju erosi terendah terjadi pada pada areal reklamasi 2020 (I) sebesar 589,33 ton ha-1 tahun-1 , dan pada keenam areal plot penelitian tergolong dalam kelas bahaya erosi (KBE) yaitu kelas V (Sangat Tinggi).