Sungai Karang Mumus merupakan salah satu sungai di Kalimantan Timur yang mengalir melewati kawasan perkotaan, yaitu Kota Samarinda. Sungai Karang Mumus dimanfaatkan dalam berbagai aktivitas masyarakat kota yang meliputi aktivitas perikanan, perdagangan dan kebutuhan rumah tangga. Aktivitas tersebut sering menimbulkan limbah yang akan mempengaruhi kualitas air Sungai Karang Mumus. Sungai Karang Mumus juga dipengaruhi pasang surut dari Sungai Mahakam, sehingga di waktu pasang akan terjadi aliran balik/backwater. Fase pasang surut pada sungai juga akan mempengaruhi pola distribusi bahan pencemar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air, Indeks Pencemaran dan perbedaan saat pasang & surut Sungai Karang Mumus. Pengambilan sampel dilakukan di Sungai Karang Mumus pada 3 stasiun penelitian. Stasiun 1, yaitu di Jembatan Gelatik, Stasiun 2, yaitu di Jembatan
Perniagaan dan Stasiun 3, yaitu di Jembatan Selili. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2023 sampai November 2023. Pengukuran sebagian parameter kualitas air dilakukan secara in situ dan Sebagian lagi secara ex situ, yaitu di Laboratorium Kualitas Air Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman. Analisis hasil pemantauan didasarkan pada peruntukan air sungai Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Lampiran VI. Pada kondisi pasang dan surut, diperoleh untuk parameter DO dan COD hanya memenuhi baku mutu kelas III-IV, untuk parameter warna, suhu, TDS, TSS, BOD, total fosfat dan nitrat memenuhi baku mutu kelas I-IV. Hasil analisis Indeks Pencemaran Sungai Karang Mumus sesuai peruntukan baku mutu kelas I-IV menunjukkan kondisi Memenuhi Baku Mutu – Tercemar Ringan dengan nilai IP 0,53 – 2,90. Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 tentang klasifikasi mutu air, kualitas air Sungai Karang Mumus saat pasang maupun surut memenuhi baku mutu memiliki nilai IP 0