Indonesia adalah negara yang terletak pada daerah beriklim tropis dengan 2 musim yang terjadi di sepanjang tahun. Pada saat musim kemarau suhu udara ruangan sangat tinggi. Kebutuhan akan kenyamanan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan mesin pendingin udara. Untuk menjaga fungsi, umur sereta kesehatan bagi penggunanya, keandalan fungsi AC harus mendapatkan pemeliharaan secara rutin. Penerapan sistem manajemen mutu, ISO 9001 : 2015 adalah suatu keputusan strategis bagi suatu organisasi yang dapat membantu organisasi untuk meningkatkan kinerjanya secara keseluruhan dan menyediakan dasar yang kuat untuk inisiatif pembangunan berkelanjutan. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data jumlah AC beserta keterangan kondisi AC, susunan protokol wawancara, hasil wawancara dengan Pak Amin selaku Sub Koordinator Umum dan Keuangan, hasil wawancara dengan teknisi AC dan rangkuman hasil wawancara seluruh staff program studi di Fakultas Teknik Universitas Mulawarman. Berdasarkan hasil analisis, terdapat 3 (tiga) SOP yang disusun yaitu SOP Permintaan/ Pengajuan Pemeliharaan AC, SOP Perbaikan AC dan SOP Pemantauan AC. Pihak-pihak yang terkait dalam SOP adalah user/unit kerja, teknisi internal, teknisi eksternal, Sub Koor Umum dan Keuangan, kemudian PIC atau penanggung jawab keseluruhan. Adapun beberapa tahapan dalam masing-masing SOP yaitu SOP Permintaan/Pengajuan Pemeliharaan AC memiliki 7 langkah pengerjaan, kemudian SOP Perbaikan AC memiliki 13 langkah pengerjaan dan SOP Pemantauan AC memiliki 5 langkah pengerjaan. Dalam seluruh rangkaian kegiatan pemeliharaan AC, diperlukan beberapa formulir yaitu Formulir Permintaan Pemeliharaan AC, Formulir Pengujian dan Evaluasi, Formulir Laporan Perbaikan AC, Formulir Pengujian dan Evaluasi dan Formulir Laporan Pemantauan AC.