Muhammad Makhruful Hasan Dasopang, 2024. Karakteristik Fisikokimia dan Penerimaan Konsumen Terhadap Mie Basah Dari Ikan Layang (Decapterus sp) dan Ikan Lele (Clarias sp). (Dibimbing oleh Ita Zuraida dan Bagus Fajar Pamungkas). Mie merupakan produk makanan berbahan baku tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lainnya. Kandungan gizi produk mie dan olahannya masih sangat rendah, terutama kandungan proteinnya. Salah satu cara untuk meningkatkan kandungan gizi mie basah dengan menambahkan sumber protein hewani yaitu daging ikan layang dan daging ikan lele. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisikokimia dan penerimaan konsumen produk mie basah dengan penambahan daging ikan layang dan daging ikan lele. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan (rasio daging ikan layang:daging ikan lele) yaitu M1 (4:0), M2 (3:1), M3 (1:1), M4 (1:3), dan M5 (0:4). Parameter yang diuji pada penelitian ini adalah proksimat, derajat putih dan penerimaan konsumen yang meliputi kenampakan, tekstur, aroma serta rasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan daging ikan layang dan daging ikan lele mempengaruhi uji fisikokimia dan tidak mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap mie basah. Hasil analisis kadar air berkisar antara (26,56-37,44%), kadar abu (2,51-4,71%), kadar protein (18,82-29,96%), kadar lemak (5,23-10,79%), karbohidrat (54,54-72,84%) dan derajat putih (70,21- 77,79%). Hasil penerimaan konsumen terhadap kenampakan 6,90-7,23 (suka), tekstur 6,93-7,10 (suka), aroma 6,30-6,80 (agak suka sampai suka), dan rasa 6,60-6,87 (suka). Mie basah dengan penambahan daging ikan layang dan daging ikan lele mepunyai kenampakan padat dengan warna putih cerah, tekstur elastis tidak mudah patah, aroma normal dengan sedikit aroma ikan dan rasanya gurih.