Penciri struktur geologi seperti kelurusan telah menarik banyak perhatian dalam studi geologi akhir-akhir ini karena dianggap sebagai indikator dalam menentukan tren tektonik regional dan lokal serta zona sesar pada batuan. Analisis kelurusan merupakan analisis yang didasari pada kelurusan-kelurusan yang ditampilkan pada data DEM yang kemudian kelurusan tersebut akan ditafsirkan sebagai suatu struktur geologi berdasarkan tingkat densitas yang muncul pada peta FFD (Fault Fracture Density). Metode ini sangat membantu dalam analisis struktur geologi terutama pada daerah yang memiliki vegetasi yang cukup tebal seperti pada lokasi penelitian kali ini yang berada pada daerah Batu Besaung, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Penelitian ini melakukan analisis kelurusan secara otomatis menggunakan parameter-parameter yang disarankan peneliti terdahulu untuk mendapatkan hasil yang sesuai dalam perangkat lunak struktur yang digunakan. Untuk mendapatkan kelurusan dari seluruh lokasi penelitian maka hillshade yang dibuat menggunakan empat sudut penyinaran, yaitu pada 0°, 45°, 90°, dan 135° dengan altitude 45°. Kemudian dibuat diagram rossset dan dilakukan analisis densitas struktur geologi dengan memanfaatkan fitur pada perangkat lunak GIS. Hasilnya menunjukkan bahwa kelurusan pada lokasi penelitian mempunyai kecenderungan ke arah utara selatan dan tingkat densitas struktur geologi paling tinggi berada pada timur yang merupakan perlipatan bagian dari antiklinorium samarinda.