Suatu lapangan migas akan bernilai ekonomis ketika kandungan zat pengotor hidrokarbon dalam konsentrasi yang rendah, salah satunya adalah karbondioksida (CO2). Penelitian ini dilakukan pada area ‘X’, bagian utara Cekungan Sumatera Selatan. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui sensitivitas parameter elastik P-impedance dan Vp/Vs ratio terhadap keberadaan hidrokarbon, mengetahui sebaran intensitas patahan, dan reservoar serta memprediksi sebaran zat pengotorCO2 pada reservoar batupasir formasi LTAF (Lower Talang Akar Formation). Penelitian ini menggunakan metode karakterisasi reservoar seismik dengan data seismik sebagai input utama dan 68 data sumur sebagai data kontrol. Adapun tahapan yang dilakukan yaitu dengan analisis multiatribut untuk memprediksi log S-Wave, kemudian dilakukan analisis sensitivitas log P-impedance dan log Vp/Vs ratio, penerapan seismik atribut variance dan ant tracking, sum negative amplitude dan Impedansi Akustik Relatif-minimum amplitude, serta pemetaan sebaran zat pengotor CO2 alami berdasarkan data hasil tes sumur. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa pada kasus ini keberadaan hidrokarbon menunjukkan parameter Vp/Vs ratio lebih sensitif dibandingkan P-impedance. Sebaran patahan pada permukaan formasi LTAF berarah utara-selatan, barat laut-tenggara, dan timur lautbarat daya dengan intensitas yang tinggi pada bagian timur area ‘X’. Reservoar yang relatif tebal dan memiliki porositas yang rendah ditandai dengan warna biru muda hingga merah tersebar di sebelah utara, selatan, barat, dan tenggara dari area ‘X’, sedangkan reservoar yang relatif tipis dan memiliki porositas yang lebih tinggi ditandai dengan warna ungu menyebar ke barat daya, timur laut, dan barat laut.Adapun sebaran saturasi zat pengotor CO2 semakin ke arah barat saturasi CO2 semakin rendah, yang berkorelasi positif dengan menurunnya intensitas patahan sehingga terdapat beberapa lapangan migas yang berpotensi untuk pengembangan lebih lanjut.