Pencemaran udara merupakan masalah yang memerlukan perhatian khusus. Pencemaran udara yang ada dapat berasal dari asap kendaraan bermotor, asap pabrik ataupun partikelpartikel yang lain, saat ini mulai dilakukan upaya pemantauan pencemaran udara. Hasil pemantauan tersebut diketahui ada beberapa parameter yang cukup memprihatinkan diantaranya: debu (partikulat), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), karbon dioksida (CO2) dan hidrokarbon Pencemaran udara dilepaskan ke udara setiap hari secara terus-menerus baik dari aktifitas manusia, kendaraan, serta industri. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis wind rose (arah angin dominan beserta kecepatan angin) di wilayah Power Plant, kemudian dilanjutkan dengan menganalisis dispersi konsentrasi SO2, NO2, dan Particulate dari sumber emisi cerobong boiler PT. Indominco Mandiri dengan jarak maksimum 50 km dari sumber emisi cerobong menggunakan software AERMOD. Selanjutnya, dibandingkan hasil prediksi (prakiraan) dispersi SO2, NO2, dan Particulate dalam pemodelan AERMOD 24 jam dengan hasil dari pemantauan dan pengukuran udara ambien yang telah dilakukan oleh PT. Indominco Mandiri pada tahun 2022. Kemudian dilakukan analisis nilai margin error SO2, NO2, dan Particulate antara hasil pemodelan 24 jam dengan pengukuran udara ambien. Hasil simulasi dengan menggunakan model penyebaran polutan untuk 24 jam terjadi lebih merata di area sekitar, dapat dikutahui waktu terjadinya konsetrasi tertinggi dan letak koordinat terjadinya konsentrasi tertinggi NO2 selama waktu pengamatan. Pada periode waktu pengukuran 24 jam konsentrasi maksimum sebesar 42,5 µg/Nm3, dan konsentrasi minimum sebesar 0,5 µg/Nm3. Pada pemodelan NO2 per 24 jam terlihat bahwa dispersi emisi NO2 yang dari power plant PLTU tingkat konsentrasi ada yang mengalami kenaikan dan penurunan berdasarkan jarak. Berdasarkan land use (tutupan lahan) diketahui bahwa akumulasi akibat turbulensi mekanik pada area tersebut merupakan kawasan hutan. Berdasarkan wind rose, arah dan kecepatan angin dominan dari arah barat daya menuju arah timur laut dengan besar kecepatan 2,10 – 3,60 m/s dan frekuensi persentase kecepatan dominan keseluruhan sebesar 41,3% Arah angin dominan wilayah power plant dipengaruhi oleh peristiwa angin laut dan angin darat. pada pemodelan 24 jam polutan NO2 pada reseptor 2 dengan nilai 12,3% berdasarkan indikator interpretasi berada range 10-20% dikategorikan kemampuan model peramalan baik.