Seiring dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dan urbanisasi, sementara semakin meningkatnya perilaku konsumtif masyarakat, pemerintah dihadapkan dengan tantangan mengenai permasalahan sampah. Sampah sendiri merupakan bahan buangan padatmaupun semi padat yang dihasilkan dari aktivitas manusia dan hewan yang dibuangkarena tidak digunakan lagi. Timbulan sampah pasar segiri pada tahun 2021 yangmemiliki jumlah sebesar 19.906,60 kg/hari dengan komposisi yang paling banyakadalah sayuran dan buah yaitu sebesar 95,45. Pemanfaatan sampah organik menjadibahan baku pembuatan pelet merupakan salah satu solusi yang bisa dilakukan untukmengurangisampahdanmemilikipotensi menjadi solusi untuk mengatasi permasalahpakan ikan.Pada penelitian ini melakukan dengan memakai 3 perlakuan yaitu P1 (UsusAyam,singkong,kubis, jeruk), P2 (Usus Ikan, kubis, singkong, jeruk) danP3(Maggot,Kubis,Singkong,Jeruk) penentuan bahan baku pelet yang sesuai dengankebutuhan nutrisi pada ikan, lalu dilakukan proses pembuatan pelet dan dilakukananalisis proksimat meliputi protein, lemak, Kadar air, kadar abu, dan serat kasar untukmengetahui kandungan nutrisi pada pelet. Setelah itu dilakukan pengamatan fisik padapelet meliputi stabilitas dan daya apung. Serta dilakukan pengamatan pertambahanpanjang serta berat pada ikan dan pengamatankualitas air meliputi suhu, pH, kekeruhandan DO.Berdasrkan kondidsi eksisting, pada pasar segiri didapatkan timbulan sampah pasarsegiri sebesar 324,46 L/pedagang/hari dan Komposis yang mendominasi adalah sampahorganik yaitu sebesar 95,15%. Pada Uji Proksimat Variabel 2 (Usus Ikan, Kubis,Singkong, dan jeruk) memiliki nilai nutrisi yang sesuai dengan SNI 01-7242-2006,sedangkan pada pertambahan panjang dan berat pada ikan yang paling baik padavariabel 3 (Maggot, kubis, singkong, dan jeruk) panjangnya bertambah 1,2 cm dan beratbertambah 3 gr